loading…
Teuku Faisal Fathani resmi diangkat sebagai kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam sebuah upacara pelantikan yang diadakan di Kantor Kementerian Perhubungan. Pelantikan ini berlangsung pada hari Senin, 3 November 2025, dan dipimpin oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Momentum ini menandai peralihan kepemimpinan dari Dwikorita Karnawati yang telah memimpin BMKG sejak 2017. Penunjukan Faisal sebagai kepala BMKG sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, yang resmi terealisasi pada 22 Oktober 2025.
Dalam acara pelantikan tersebut, Faisal mengucapkan sumpah jabatan di hadapan hadirin, menegaskan komitmennya untuk setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ia bertekad untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab demi kemajuan bangsa dan negara.
Proses seleksi untuk jabatan ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari seleksi administrasi hingga penilaian kompetensi. Keterbukaan dan akuntabilitas dalam proses ini menjadi kunci dalam penetapan keberhasilan Faisal untuk menduduki posisi penting di BMKG.
Riwayat Pendidikan dan Pengalaman Teuku Faisal Fathani
Prof. Ir. Teuku Faisal Fathani, Ph.D., IPU, adalah seorang akademisi yang lahir di Banda Aceh pada 26 Mei 1975. Ia dikenal sebagai pakar di bidang geoteknik dan teknologi kebencanaan, dengan pengalaman yang sangat luas dalam penelitian dan pengembangan di sektor ini.
Faisal menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Teknik Sipil dan Lingkungan di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia kemudian melanjutkan studi doktoralnya di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang, di mana ia meraih gelar Ph.D. pada tahun 2005.
Pendidikan tinggi yang diperolehnya membekali Faisal dengan pengetahuan mendalam di bidang geoteknik, sebuah disiplin yang krusial dalam memahami perilaku tanah dan batuan. Keahlian ini sangat penting, mengingat Indonesia adalah negara yang rawan bencana alam.
Sepanjang karirnya, Faisal telah berkontribusi dalam berbagai proyek penelitian terkait mitigasi bencana dan pengembangan infrastruktur. Ia berkomitmen untuk menerapkan ilmunya demi meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap bencana yang kerap terjadi.
Kepemimpinan dan Visi Teuku Faisal di BMKG
Dengan pengangkatannya sebagai kepala BMKG, Faisal memiliki visi untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang lebih efektif. Ia percaya bahwa teknologi dan inovasi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi bencana.
Faisal juga berencana untuk memperkuat kolaborasi antara BMKG dan lembaga-lembaga lain di tingkat nasional maupun internasional. Sinergi ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan akurasi dan relevansi informasi meteorologi dan geofisika.
Ia berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana melalui edukasi dan pembinaan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih waspada dan siap ketika situasi darurat muncul.
Dalam kepemimpinannya, Faisal akan fokus pada peningkatan kualitas data dan sistem pengolahan informasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat dalam hal prediksi cuaca dan peringatan bencana.
Kontribusi Teuku Faisal dalam Penelitian dan Pengembangan Kebencanaan
Sepanjang kariernya, Teuku Faisal telah terlibat dalam penelitian-penelitian kritis yang berkaitan dengan kebencanaan di Indonesia. Fokusnya tidak hanya pada geoteknik, tetapi juga pada aspek teknologi kebencanaan yang lebih luas.
Kontribusi beliau dalam penelitian telah memberikan dampak signifikan dalam pengembangan standar dan pedoman terkait pembangunan infrastruktur yang aman dari ancaman bencana. Hal ini sangat penting mengingat kondisi geologis Indonesia yang rentan terhadap berbagai bencana.
Faisal juga aktif dalam seminar dan konferensi internasional, di mana ia sering berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai mitigasi bencana. Kolaborasi dengan berbagai institusi penelitian global memperkuat kapasitas BMKG sebagai lembaga yang kredibel di bidang kebencanaan.
Melalui berbagai inisiatif yang dipimpin oleh Faisal, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Edukasi menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan bencana yang semakin kompleks saat ini.














