Membatik kini tidak sekadar menjadi warisan budaya Indonesia, tetapi juga mendapatkan pengakuan sebagai bentuk terapi mental yang efektif bagi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Dalam satu acara yang berlangsung baru-baru ini, kegiatan ini terbukti mampu membangkitkan semangat dan kreativitas para peserta sambil memperkenalkan mereka pada salah satu tradisi bangsa. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momen yang menyentuh bagi para pelaksana dan orang-orang terlibat di dalamnya.
Kegiatan ini diadakan di Halaman Lingkungan Pondok Sosial Kabupaten Jember, Jawa Timur. Diselenggarakan oleh Dinas Sosial, puluhan ODGJ diberi kesempatan untuk merasakan pengalaman baru melalui seni membatik. Dengan dukungan mahasiswa, mereka tidak hanya belajar, tetapi juga merasakan kedamaian dan kebahagiaan saat menciptakan motif pada kain mori yang telah disediakan.
Di luar kegiatan membatik, ini adalah waktu yang tepat untuk menyoroti pentingnya kebudayaan sebagai bagian dari identitas bangsa. Selain membatik, peringatan Hari Kebudayaan yang diadakan setiap tahunnya juga sangat signifikan untuk merayakan keberagaman. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang kaya akan nilai dan makna.
Membatik Sebagai Sarana Terapi untuk ODGJ di Jember
Kegiatan membatik yang diadakan di Jember menjadi cerminan nyata bagaimana seni dapat berfungsi sebagai terapi. Dengan melibatkan ODGJ dalam proses kreatif, mereka diberi ruang untuk mengekspresikan diri dan merasakan semangat kebersamaan. Alisa Dwi Endaryani, Project Officer dari ALSA FH Unej, mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengingatkan peserta tentang pentingnya budaya batik dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap motif yang dihasilkan bukan hanya sekadar corak, tetapi juga menyimpan harapan dan cerita dari para pembatiknya. Melalui kegiatan ini, ODGJ diberikan kesempatan untuk berkontribusi pada penciptaan seni yang sarat makna. Partisipasi mereka dalam mempersembahkan hasil karya juga menjadi langkah positif dalam rehabilitasi mental.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kepercayaan diri para ODGJ. Melalui proses belajar membatik, interaksi sosial antar peserta dan pendamping berlangsung dengan baik, menciptakan atmosfer yang penuh kehangatan. Dengan demikian, membatik tidak hanya mengubah kain, tetapi juga mempengaruhi jiwa dan pikiran para pesertanya.
Perayaan Hari Kebudayaan Pertama di Yogyakarta
Selain kegiatan membatik, momen lain yang tak kalah menarik adalah peringatan Hari Kebudayaan. Untuk pertama kalinya, 17 Oktober diperingati sebagai Hari Kebudayaan di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Tema yang diangkat adalah “Merayakan Keberagaman,” sebuah refleksi yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Pemerintah juga memberikan penghargaan kepada tujuh lembaga yang berkontribusi aktif dalam melestarikan kebudayaan Indonesia. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap lembaga-lembaga yang menjaga nyala tradisi dan kebudayaan lokal. Penerima penghargaan ini dianggap berhasil mempromosikan dan mengembangkan kesenian serta tradisi di daerah masing-masing.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda juga semakin sadar akan pentingnya menjaga dan merayakan keberagaman budaya. Peringatan yang berkaitan dengan kebudayaan seharusnya menjadi agenda rutin untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan warisan budaya yang luar biasa ini. Hari Kebudayaan menjadi jembatan untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam satu visi yang sama.
Maskapai Terbaik dalam Kelas Ekonomi dan Penghargaan di Dunia Penerbangan
Dari dunia penerbangan, Cathay Pacific dinobatkan sebagai maskapai dengan kelas ekonomi terbaik di dunia, sebuah prestasi yang tidak terlepas dari usaha yang konsisten dalam memberikan pelayanan terbaik. Selain itu, maskapai ini juga mendapatkan peringkat teratas dalam hiburan dalam pesawat. Hal ini menunjukkan bahwa mereka serius dalam memberikan kenyamanan bagi penumpangnya, bahkan di kelas ekonomi.
Inovasi dalam desain kursi dan fasilitas di dalam pesawat menjadi salah satu alasan utama penghargaan tersebut. Pesawat Boeing 777-300ER yang digunakan memiliki sandaran kepala yang dapat disesuaikan serta rak khusus untuk ponsel, memberikan pengalaman berbeda saat terbang. Penumpang dapat menikmati hiburan dengan mudah serta mengakses informasi terkini selama penerbangan.
Pentingnya kenyamanan dan pengalaman yang menyenangkan dalam perjalanan udara menjadi fokus utama bagi maskapai ini. Selain itu, makanan yang disajikan di kelas ekonomi juga menjadi sorotan, di mana kualitasnya setara dengan restoran bintang. Dengan segala upaya ini, Cathay Pacific mampu menciptakan pengalaman terbang yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga nyaman, menjadikannya pilihan utama bagi banyak penumpang.