Pembicaraan saat tidur, atau dalam istilah medis dikenal sebagai somniloquy, merupakan fenomena yang menarik perhatian. Hal ini sering kali muncul secara tidak terduga dan bisa menjadi sumber lelucon atau kekhawatiran, tergantung pada situasi yang dihadapi.
Selain itu, perilaku berjalan sambil tidur, yang dikenal sebagai sleepwalking, juga termasuk dalam kategori yang sama. Keduanya merupakan bagian dari gangguan tidur yang disebut parasomnia, di mana seseorang menunjukkan perilaku tidak sadar saat tidur.
Setiap individu bisa mengalami mengigau atau berjalan sambil tidur di berbagai usia. Terutama saat seseorang mengalami fase tidur yang dalam, ucapan yang keluar sering kali tidak bermakna atau hanya berupa frasa cuap-cuap.
Sementara itu, fenomena sleepwalking lebih sering dialami pada masa kanak-kanak. Namun, tidak jarang kondisi ini terus berlanjut hingga orang dewasa, dan menariknya, mereka yang melakukan ini umumnya tidak menyadari saat terbangun.
Berbagai faktor dapat memicu perilaku mengigau atau tidur berjalan, termasuk stres, kecemasan, serta faktor lingkungan. Menggali lebih dalam mengenai penyebab dan cara mengatasi kedua kondisi ini sangat penting untuk menjaga kualitas tidur yang baik.
Pemahaman Tentang Mengigau dan Tidur Berjalan
Mengigau selama tidur adalah fenomena yang terjadi ketika seseorang berbicara tanpa menyadari saat mereka tengah terlelap. Sering kali ini hanya terdiri dari kata-kata yang tidak jelas atau kalimat-kalimat yang tidak terhubung dengan makna tertentu.
Sleepwalking biasanya terjadi ketika seseorang berada dalam fase tidur yang mendalam, yang dikenal sebagai tidur non-rapid eye movement (NREM). Pada fase ini, otak tidak aktif berfungsi seperti saat terjaga, tetapi tubuh bisa melakukan aktivitas fisik.
Orang yang mengalami kedua kondisi ini sering kali merasa bingung atau terkejut saat terbangun, terutama jika situasi yang dihadapinya tidak wajar. Banyak yang tidak ingat apa yang terjadi selama periode tidur.
Penyebab Mengigau dan Tidur Berjalan
Penyebab fenomena mengigau dan tidur berjalan beragam dan dapat berkaitan dengan berbagai faktor. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang mengalami kondisi ini.
Stres yang berlebihan dan kelelahan mental juga dapat memicu atau memperburuk kondisi ini. Mereka yang memiliki riwayat trauma atau kecemasan lebih rentan terhadap perilaku parasomnia.
Terdapat juga kondisi medis tertentu, seperti gangguan tidur lainnya, yang dapat menjadi pemicu. Misalnya, insomnia atau sleep apnea bisa meningkatkan risiko terjadinya perilaku tidur yang tidak biasa.
Risiko Terkait Mengigau dan Tidur Berjalan
Walaupun terlihat tidak berbahaya, mengigau dan berjalan sambil tidur bisa berisiko tinggi. Salah satunya adalah kemungkinan terjadinya cedera, seperti jatuh atau menabrak benda di sekitar.
Kualitas tidur menjadi terganggu, dan kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan mental pengidapnya. Selain itu, mereka yang mengigau atau berjalan saat tidur mungkin merasa malu jika orang lain menyaksikannya.
Untuk orang-orang di sekitar, mendapati seseorang mengigau atau berjalan saat tidur bisa menjadi situasi yang membingungkan dan menakutkan. Oleh karena itu, perhatian lebih diperlukan untuk menciptakan lingkungan tidur yang aman dan nyaman.