loading…
Wiwik Dahani, seorang wisudawan luar biasa dari program S3 Kimia Fakultas Sains Analitika Data di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menorehkan prestasi gemilang dengan meraih gelar di usia 63 tahun. Dengan IPK 3,95, pencapaiannya menjadi inspirasi banyak orang dan menandai perjalanan panjangnya dalam dunia pendidikan.
Setelah hampir 40 tahun mengabdi sebagai dosen di Universitas Trisakti, Wiwik mengungkapkan bahwa motivasinya untuk melanjutkan studi merupakan semata-mata kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan. Bagi ibu dari tiga anak ini, pendidikan bukan hanya sekadar gelar, tetapi bagian signifikan dalam pencarian makna hidup dan kontribusinya terhadap masyarakat.
Dengan semangat yang tinggi, Wiwik ingin memberikan motivasi kepada orang-orang di sekelilingnya melalui perjuangannya. Ia percaya bahwa jika dirinya mampu menempuh pendidikan di usia tersebut, maka orang lain pun bisa mengikuti jejaknya, dan inilah yang menjadi pendorong utamanya.
Pilihan yang Menggugah Semangat untuk Menuntut Ilmu
Keputusan Wiwik untuk melanjutkan studi di ITS bukanlah perkara sepele. ITS menjadi pilihannya karena merupakan kampus impiannya sejak masa SMA, dan Surabaya adalah kota kelahirannya. Meskipun harus menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, ia tidak menganggapnya sebagai halangan, justru menambah semangatnya.
Selama menempuh pendidikan di ITS, Wiwik merasa sangat didukung oleh lingkungan dan teman-teman sesama mahasiswa. Sejumlah rekan lama di kampus yang sama menambah kenyamanan dan membuat proses studinya semakin berwarna. Ia merasakan atmosfer yang sangat mendukung bagi pengembangan pendidikan doktoral.
Dengan segala tantangan yang ada, Wiwik berhasil menunjukkan bahwa tidak ada batasan usia untuk belajar dan berkarya. Keberanian dan dedikasinya membuktikan bahwa pendidikan adalah hak setiap individu, terlepas dari latar belakang atau usia.
Penelitian yang Membawa Harapan untuk Masa Depan
Pada tahap akhir studinya, Wiwik mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi lingkungan saat ini yaitu teknologi pertambangan berkelanjutan. Penelitian ini berfokus pada pembuatan frother berbasis minyak sawit mentah dan karbon aktif bambu yang bertujuan untuk pemisahan monasit dari limbah tambang timah.
Hasil dari penelitian Wiwik diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pengolahan logam tanah jarang di Indonesia. Ia percaya bahwa solusi yang dihasilkan dari penelitiannya dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam proses pengambilan logam tersebut, sekaligus mendukung praktik pertambangan yang lebih ramah lingkungan.
Pemilihan topik ini menunjukkan kepedulian Wiwik terhadap isu lingkungan dan komitmennya untuk memberikan dampak positif melalui ilmu pengetahuan. Melalui praktik pertambangan yang berkelanjutan, diharapkan Indonesia bisa memaksimalkan sumber daya alamnya tanpa merusak lingkungan.
Inspirasi bagi Generasi Muda dan Dosen Lainnya
Kisah Wiwik Dahani adalah simbol harapan dan motivasi tidak hanya bagi para mahasiswa, tetapi juga bagi banyak dosen dan pendidik lainnya. Ia menunjukkan bahwa hasrat untuk belajar tidak mengenal batasan, baik usia maupun pengalaman.
Dengan pencapaian ini, Wiwik ingin menyampaikan pesan bahwa pendidikan adalah jalan untuk terus berkembang dan berkontribusi kepada masyarakat. Baginya, setiap orang berhak untuk belajar, tidak peduli seberapa lama waktu yang dibutuhkan atau tantangan yang harus dihadapi.
Dari kisah inspirasionalnya, banyak orang dapat mengambil pelajaran berharga tentang ketekunan, keberanian, dan cinta terhadap ilmu. Hal ini seharusnya mendorong generasi muda untuk tidak ragu mengejar impian, apapun itu.














