loading…
Peneliti UNJ Dinny Devi Triana siap meluncurkan gim interaktif untuk pembelajaran tari siswa SMP. Foto/Istimewa.
JAKARTA – Peneliti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dinny Devi Triana, sedang mempersiapkan peluncuran gim interaktif yang dirancang khusus untuk meningkatkan pembelajaran tari di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Gim ini, yang dinamakan Literasi Gerak, diharapkan segera tersedia di Google Play Store dalam waktu dekat dan menjadi inovasi yang menarik dalam dunia pendidikan seni tari di Indonesia.
Inisiatif ini adalah bagian dari proyek yang mendukung Dinny dalam meraih gelar Guru Besar pada tahun 2023 lalu. Sebelumnya, ia telah memperkenalkan E-Assessment, sebuah platform yang bertujuan untuk menjaga kualitas proses belajar mengajar, terutama dalam konteks pendidikan jarak jauh yang semakin berkembang.
Gim Literasi Gerak menggunakan metode E-Assessment yang memungkinkan para guru untuk memantau kemajuan siswa secara real-time. Di dalamnya, siswa diminta untuk melakukan gerakan sesuai dengan simbol tangan dan kaki yang ditampilkan di aplikasi, berdasarkan notasi Laban yang menjadi panduan geraknya.
“Melalui E-Assessment, guru dapat melihat skor dan hasil rekaman dari setiap permainan yang dilakukan siswa. Ini akan meningkatkan pemahaman guru mengenai perkembangan kinestetik siswa dan memberikan diagnosa prestasi dari setiap gerakan,” jelas Dinny dalam siaran pers yang diterima pada Senin (29/9/2025).
Notasi Laban adalah sistem pencatatan yang dirancang untuk merekam gerakan tari dengan menggunakan simbol yang telah terstandarisasi. Seperti notasi balok dalam musik, notasi Laban membantu mendeskripsikan dan menganalisa gerakan manusia secara sistematis.
Pentingnya Inovasi dalam Pendidikan Seni Tari di Indonesia
Pendidikan seni tari di Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, namun menghadapi berbagai tantangan dalam proses pengajaran. Inovasi seperti gim interaktif bisa menjadi angin segar yang mampu menarik minat siswa serta mendukung mereka dalam memahami pentingnya gerakan yang tepat.
Sistem pendidikan yang kian berkembang mendorong pengintegrasian teknologi dalam berbagai disiplin, termasuk seni tari. Dengan pemanfaatan teknologi, siswa akan lebih mudah mengakses materi, dan akan memudahkan guru dalam melakukan pengawasan dan evaluasi.
Salah satu keunggulan dari penggunaan gim interaktif ini adalah memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Siswa dapat belajar sambil bermain, yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk terlibat dalam pembelajaran seni tari.
Melalui pengaplikasian model pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat memahami bukan hanya tentang gerakan tari, tetapi juga arti penting dari kolaborasi dan kerjasama dalam kelompok. Elemen ini menjadi penting dalam pembelajaran seni yang seringkali memerlukan interaksi antar individu.
Inovasi dalam bidang pendidikan seni tari seperti ini sangat diperlukan, terutama ketika kita mempertimbangkan tantangan yang dihadapi dalam era digital. Dengan menghadirkan metode pembelajaran yang menarik, diharapkan akan tercipta generasi baru yang tidak hanya terampil tetapi juga berbudaya tinggi.
Keunggulan Penggunaan Gim dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa
Dengan memanfaatkan teknologi, pengembangan kreatifitas siswa dalam seni tari menjadi lebih terarah. Gim Literasi Gerak dirancang untuk memberikan ruang bagi siswa untuk bereksperimen dengan berbagai gerakan yang mereka pelajari.
Penggunaan notasi Laban dalam gim ini memberikan panduan yang jelas dan sistematis, sehingga siswa dapat lebih memahami bagaimana setiap gerakan saling berkaitan. Hal ini mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang ritme dan teknik dalam tari.
Dalam konteks ini, siswa tidak hanya dituntut untuk meniru gerakan, tetapi juga untuk berinnovasi. Setiap siswa dapat menemukan gaya dan ekspresi mereka sendiri dalam gerakan yang mereka buat.
Melalui gim ini, mereka juga dapat belajar untuk menghargai perbedaan dalam gaya tari masing-masing rekan mereka. Pengalaman belajar dalam konteks sosial ini akan mendorong siswa untuk saling menghargai dan mendukung satu sama lain di dalam choreografi yang mereka buat.
Dengan pendekatan ini, siswa memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi potensi mereka lebih jauh dan menciptakan ikatan yang kuat dengan seni tari. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kolaborasi kreatif yang sangat berharga di dalam proses pembelajaran.
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan E-Assessment
Teknologi E-Assessment merupakan langkah maju dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pengukuran kemampuan siswa. Dengan integrasi E-Assessment dalam pembelajaran tari, diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses evaluasi.
E-Assessment memungkinkan guru untuk melakukan pengukuran yang lebih objektif terhadap kemajuan siswa. Dengan informasi yang jelas dan terukur, guru dapat memberikan umpan balik yang berharga kepada siswa untuk perbaikan ke depannya.
Kemampuan untuk mencatat perkembangan siswa secara real-time memberikan keuntungan bagi guru. Mereka dapat mengambil tindakan yang lebih tepat dan segera saat mendapati adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa selama proses belajar.
Dengan pengawasan yang lebih baik, siswa akan merasa lebih terarah dalam belajar dan terus termotivasi untuk meningkatkan keterampilan mereka. Ini juga berkontribusi pada peningkatan hasil akhir dari proses pembelajaran yang diharapkan.
Dengan demikian, E-Assessment bukan sekadar alat pengukuran, tetapi juga menjadi sarana untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya dan terintegrasi.














