Kamar hotel sering kali tampak bersih dan terawat ketika kita pertama kali menetap di sana. Namun, terdapat fakta mengejutkan mengenai kadar kuman yang mungkin bersembunyi di tempat-tempat yang tidak terduga.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa area yang sering dianggap tidak berbahaya, seperti remote TV dan sakelar lampu, ternyata dapat menjadi tempat persembunyian bagi bakteri. Hal ini mengisyaratkan perlunya perhatian lebih terhadap kebersihan saat menginap.
Sebuah studi dari Universitas Houston mengungkapkan bahwa tingkat bakteri di kamar hotel bisa mencapai sepuluh kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan yang diizinkan di lingkungan rumah sakit. Dengan tingkat kebersihan yang seringkali kurang optimal, para tamu perlu waspada terhadap berbagai objek di dalam hotel.
Staf kebersihan biasanya hanya memiliki waktu sekitar 30 menit untuk membersihkan setiap kamar. Dalam waktu yang sesingkat itu, banyak sudut dan detail kecil bisa luput dari perhatian, menurut Enza Laterrenia, kepala housekeeping di sebuah hotel di Italia.
Mengidentifikasi Area Berisiko Tinggi di Kamar Hotel
Kamar hotel bisa menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis kuman yang tidak hanya mencemari ruangan tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan para tamu. Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah beberapa area berisiko tinggi yang perlu diwaspadai.
Elemen dekoratif seperti bantal dan taplak meja sering kali tidak dicuci secara rutin. Maria Diego, seorang penasihat perjalanan, menjelaskan bahwa barang-barang tersebut seringkali menjadi sarang kuman dan sebaiknya dijauhkan dari tempat tidur.
Permukaan yang sering disentuh, seperti sakelar lampu dan remote control, juga merupakan titik rawan. Banyak orang tidak menyadari bahwa perangkat ini tidak mendapatkan perhatian khusus dalam proses pembersihan, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi.
Bak mandi di kamar hotel tidak luput dari perhatian. Menurut penelitian, bak mandi umumnya memiliki tingkat kuman yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dudukan toilet. Dengan adanya fakta ini, sebagian orang lebih memilih untuk tidak menggunakan bak mandi sama sekali.
Faktor Kebersihan yang Sering Terabaikan
Dalam dunia perhotelan, terdapat sejumlah area yang biasanya terabaikan selama proses pembersihan. Tempat-tempat ini bisa menjadi tempat perkembangbiakan bakteri yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
Kipas angin di langit-langit dan rel tirai sering kali tidak mendapat perhatian yang cukup. Staf housekeeping mungkin hanya fokus pada area-area yang terlihat, sehingga detail kecil ini bisa menjadi sarang debu dan kuman lainnya.
Port pengisian daya yang berdebu dan lampu samping tempat tidur yang kotor dapat memberi indikasi bahwa pembersihan mendasar telah diabaikan. LaDell Carter, pendiri Royal Expression Travels, menuturkan bahwa kotoran di tempat-tempat tersebut seringkali menunjukkan kurangnya perhatian terhadap kebersihan.
Gelas dan ember es juga patut dicuriga. Staf hotel sering hanya mengelap gelas tanpa mencucinya secara menyeluruh antara pergantian tamu. Ini dapat mengakibatkan disiplin kebersihan yang buruk bagi setiap tamu yang menginap.
Rekomendasi untuk Meminimalisir Risiko Kesehatan
Untuk menjaga kesehatan saat menginap di hotel, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh para tamu. Memastikan kebersihan di sekitar lingkungan kamar bisa membantu mengurangi risiko paparan kuman.
Pertama, privasi dan kenyamanan juga penting. Saat memasuki kamar, lakukan pemeriksaan singkat terhadap barang-barang yang mungkin tidak bersih, seperti cangkir dan gelas. Jika kamu merasa perlu, lebih baik membilasnya sebelum digunakan.
Kedua, disarankan untuk menggunakan semprotan disinfektan pada permukaan yang sering disentuh. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman, terutama jika kamu khawatir tentang kebersihan kamar hotel.
Terakhir, jaga komunikasi yang baik dengan staf hotel. Jika ada masalah kebersihan, jangan ragu untuk memberi tahu mereka agar tindakan dapat diambil segera. Ini bukan hanya untuk kenyamanan pribadi, tetapi juga untuk meningkatkan standar kebersihan di hotel tersebut.