loading…
Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat MNC University melaksanakan kegiatan sosialisasi Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) di Aula Kantor Kelurahan Karet Kuningan lantai 3, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025). Kegiatan ini merupakan langkah awal dari pelaksanaan program “Revitalisasi Seni dan Budaya Betawi Melalui Inovasi Berbasis Komunitas” yang resmi didanai oleh hibah Direktorat Jendral Riset dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kelurahan Karet Kuningan, Ketua RW dan Ketua RT setempat, perwakilan PKK, Karang Taruna, serta anggota Sanggar Kreativitas Masyarakat Karet Kuningan sebagai mitra utama dalam program.
Ketua Tim, Febi Ramadhani Rusdin, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menguatkan pelestarian seni dan kuliner Betawi melalui pelatihan literasi digital, inovasi konten kreatif, dan penguatan usaha masyarakat.
“Kami ingin kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas masyarakat, tetapi juga menghadirkan kebanggaan terhadap budaya Betawi di wilayah ini,” ujarnya.
Program ini akan diimplementasikan sepanjang Oktober–Desember 2025 melalui rangkaian kegiatan pelatihan digitalisasi seni dan budaya Betawi, strategi branding produk kuliner hingga penyelenggaraan Festival Mini Budaya Betawi Kreatif sebagai puncak kegiatan.
Dalam upaya melestarikan keunikan budaya Betawi, tim dosen melakukan berbagai pendekatan yang melibatkan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan minat serta kesadaran akan pentingnya seni dan budaya lokal. Melalui serangkaian workshop, diharapkan peserta dapat mengasah keterampilan mereka serta menghasilkan inovasi yang bermanfaat.
Keputusan untuk melakoni sosialisasi ini merupakan langkah signifikan dalam menciptakan komunitas yang aktif dan berdaya saing. Selain itu, masyarakat lokal diharapkan memiliki peran lebih dalam melestarikan warisan budaya mereka sendiri.
Semua elemen masyarakat dilibatkan dalam proses ini. Dengan mengambil peran aktif, mereka akan memiliki rasa memiliki yang lebih besar terhadap seni dan budaya yang menjadi identitas daerah mereka.
Membangun Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Budaya Betawi
Kesuksesan program ini sangat tergantung pada kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih bersahabat dan inklusif diperlukan agar semua kalangan merasa terlibat. Melalui pendekatan ini, pengetahuan dan pengalaman dapat dibagikan serta dicerna oleh peserta.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah mengadakan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan minat masyarakat. Misalnya, pelatihan di bidang kuliner yang mengangkat makanan tradisional Betawi untuk mempromosikannya secara lebih luas. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya belajar, tetapi juga dapat sekaligus memasarkan hasil kreatif mereka.
Dari sosialisasi yang berlangsung, terlihat jelas antusiasme warga untuk berpartisipasi. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa ada harapan untuk menghidupkan kembali tradisi yang hampir terlupakan. Upaya penguatan komunitas ini menunjukkan betapa pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap program.
Inovasi dalam Pelatihan dan Penyampaian Budaya
Selain pelatihan tradisional, penggunaan teknologi digital juga menjadi fokus utama dalam program ini. Dengan memperkenalkan konsep literasi digital, peserta diajarkan untuk memanfaatkan platform online dalam mempromosikan karya mereka. Inovasi ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara tradisi dan modernitas yang sering kali menganga.
Para peserta akan diajarkan bagaimana cara membuat konten yang menarik serta strategi pemasaran di media sosial. Melalui pemanfaatan teknologi, seni dan budaya Betawi dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat yang lebih luas, bahkan hingga ke luar daerah.
Peran media sosial sangat penting dalam meningkatkan visibilitas produk lokal. Dengan memanfaatkan algoritma yang ada, produk seni dan kuliner Betawi dapat dengan cepat mendapatkan perhatian dari publik. Ini merupakan bentuk inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal.
Festival Mini Budaya Betawi Sebagai Puncak Kegiatan
Di akhir program, akan diselenggarakan sebuah festival sebagai puncak kegiatan yang bertujuan untuk menampilkan hasil karya masyarakat. Festival Mini Budaya Betawi ini direncanakan melibatkan masyarakat secara langsung dengan berbagai pertunjukan seni. Ini adalah kesempatan emas untuk menampilkan potensi yang ada di dalam komunitas.
Festival ini juga akan menjadi sarana untuk menarik minat wisatawan serta mengedukasi generasi muda mengenai kekayaan budaya mereka. Dalam pelaksanaannya, diharapkan festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Dengan menggabungkan berbagai elemen budaya, festival ini diharapkan mampu menciptakan suasana yang meriah dan edukatif. Upaya ini akan turut menggugah kesadaran generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya mereka.














