loading…
Calon Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) nomor urut 03 Ivan Ahda. Foto/Istimewa.
Jakarta menjadi saksi pernyataan ambisius Ivan Ahda, calon Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia, yang mengemukakan tiga pilar utama dalam strategi advokasinya. Tiga pilar tersebut, yaitu berbasis usaha, keterlibatan pemangku kepentingan, dan keterlibatan publik, menjadi fokus utama dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.
Dalam pandangannya, kebijakan yang efektif tidak hanya bersifat konseptual, tetapi harus terintegrasi dengan realitas masyarakat yang bersangkutan. Dengan menjalin koneksi dengan semua lapisan masyarakat, Ivan ingin memastikan keputusan yang diambil dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat luas.
Di dalam programnya, Ivan menekankan bagaimana pentingnya pemanfaatan sumber daya yang ada di Universitas Indonesia (UI) dan ILUNI. Dia menyebutkan kapasitas riset yang tersedia di berbagai fakultas merupakan modal awal yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mengembangkan kebijakan publik yang inovatif.
Rencana Strategis Ivan Ahda untuk Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat
Ivan Ahda berkomitmen untuk menerapkan pendekatan yang holistik dalam setiap kebijakan yang dirancang. Dia percaya bahwa keberhasilan sebuah kebijakan tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilannya. Dalam konteks ini, Ivan mendorong dialog terbuka sebagai langkah awal untuk mengenali kebutuhan masyarakat.
Pilar pertama, yaitu effort-based, menekankan pada pengoptimalan sumber daya yang sudah ada. Ivan berpendapat bahwa UI dan ILUNI memiliki jaringan riset yang kuat yang perlu dimanfaatkan untuk menghasilkan solusi nyata. Dengan menggunakan kekuatan tersebut, dia yakin bisa menciptakan kebijakan yang bermanfaat.
Beralih ke pilar kedua, keterlibatan pemangku kepentingan, Ivan mencatat pentingnya kolaborasi. Dia mengajak semua pihak, tanpa memandang perbedaan pendapat, untuk bersama-sama mencari solusi. Ini merupakan pendekatan inklusif yang dianggapnya sangat signifikan dalam menghadapi tantangan kebijakan publik.
Keterlibatan Masyarakat dalam Kebijakan Publik Menurut Ivan
Pilar ketiga dari gagasan Ivan adalah keterlibatan publik yang menunjukkan pemahaman mendalam terhadap masyarakat yang menjadi obyek kebijakan. Ivan percaya bahwa tanpa keterlibatan masyarakat yang berdampak, kebijakan yang dihasilkan akan kehilangan esensinya. Interaction dengan masyarakat menjadi syarat mutlak untuk memastikan kebijakan mencapai tujuan.
Dia menggarisbawahi pentingnya mendengarkan aspirasi masyarakat dan menjadikannya referensi dalam perancangan kebijakan. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan kebutuhan masyarakat yang kadang kali kompleks dan berbeda-beda di setiap wilayah.
Dalam forum Adu Gagasan Calon Ketua Umum ILUNI, Ivan mengajak peserta lainnya untuk memahami bahwa keberhasilan advokasi kebijakan publik tidak hanya terletak pada pemahaman teori, tetapi juga pada kemampuan untuk menyesuaikan solusi dengan kebutuhan lapangan yang sebenarnya. Pendekatan ini tentunya bisa membawa dampak yang lebih positif terhadap masyarakat.
Mewujudkan Keterlibatan Publik Melalui Dialog Terbuka
Bagi Ivan, dialog terbuka bukan sekadar sebuah konsep, tetapi merupakan alat yang efektif dalam menjembatani perbedaan pandangan. Dalam hal ini, dia mengajak semua alumni untuk ikut serta dalam menciptakan ruang diskusi yang produktif. Dengan cara ini, setiap individu dapat menyuarakan pendapatnya secara leluasa.
Inisiatif ini diharapkan dapat memicu pertukaran ide dan gagasan yang kreatif. Diskusi yang produktif dapat memunculkan inovasi yang akan membantu dalam merumuskan kebijakan publik yang relevan dan tepat sasaran. Oleh karena itu, Ivan optimis bahwa keterbukaan akan memfasilitasi pencapaian tujuan bersama.
Secara keseluruhan, visi Ivan Ahda menjadi calon Ketua Umum ILUNI UI mencerminkan integrasi antara teori dan praktik dalam advokasi kebijakan publik. Dengan tiga pilarnya, dia berusaha untuk menjadikan ILUNI sebagai lembaga yang tidak hanya menampung suara alumni, tetapi juga sebagai wadah yang menyalurkan aspirasi masyarakat dengan cara yang konstruktif. Ini adalah langkah penting dalam mengoptimalkan peran alumni dalam pembangunan sosial.