Malam hari sering kali menjadi waktu yang istimewa bagi orang-orang yang ingin menikmati berbagai jenis camilan atau makanan berat. Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan saat memilih menu makanan larut malam.
Makanan seperti nasi goreng, ketoprak, dan mi tektek ternyata memiliki kandungan kalori dan lemak yang cukup tinggi. Ini menjadi pertimbangan bagi banyak orang untuk tetap menjaga kesehatan meskipun hasrat untuk menikmati makanan tersebut sangat besar.
Dokter spesialis gizi klinis, Johannes Chandrawinata, memberikan pandangan tentang efek dari konsumsi makanan tersebut pada malam hari. Ia mengingatkan pentingnya kesadaran akan jumlah kalori dan komponen lainnya dalam makanan sebelum memutuskan untuk menyantapnya larut malam.
Beragam Pilihan Makanan yang Disukai Saat Malam Hari
Ketoprak, nasi goreng, dan mi tektek menjadi salah satu pilihan favorit orang Indonesia ketika lapar di malam hari. Ketiga jenis makanan ini menawarkan cita rasa yang khas dan mudah ditemukan di banyak warung atau kaki lima.
Keluaran dari makanan tersebut tidak hanya menambah kenikmatan, tetapi juga memberikan energi bagi yang sedang beraktivitas. Namun, ada baiknya memperhatikan kualitas dan kuantitas ketika mengonsumsinya.
Sebagai contoh, ketoprak mengandung kalori yang relatif tinggi jika dikonsumsi dalam porsi besar. Konsumsi berlebihan dari jenis makanan ini dapat berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jika tidak diimbangi dengan pola makan yang seimbang.
Dampak Makanan Tinggi Kalori Terhadap Kualitas Tidur
Banyak yang tidak menyadari bahwa mengonsumsi makanan berat menjelang tidur dapat mengganggu kualitas tidur. Makanan tinggi kalori seperti nasi goreng dan ketoprak dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti sulit terlelap atau sering terbangun di malam hari.
Menurut Johannes, jika seseorang langsung berbaring setelah makan, risiko terjadinya refluks asam lambung dan gangguan pencernaan meningkat. Ini tentu merupakan hal yang sangat tidak nyaman dan perlu dihindari.
Mengonsumsi makanan dengan kadar karbohidrat tinggi juga bisa membuat kadar gula darah naik dan turun dengan cepat, mengakibatkan rasa tidak nyaman dalam tubuh. Oleh karena itu, perubahan pola makan menjelang tidur sangat penting untuk diperhatikan.
Pentingnya Mengatur Waktu dan Jenis Makanan Sebelum Tidur
Johannes menyarankan agar kita menghindari makanan berat setidaknya dua hingga tiga jam sebelum tidur. Jika rasa lapar datang di malam hari, sebaiknya pilih camilan sehat dan rendah kalori.
Contoh camilan yang disarankan adalah buah segar atau segenggam kacang panggang tanpa minyak. Ini dapat membantu menjaga pola makan sekaligus memberikan energi yang cukup.
Selain itu, jika ingin tidur yang lebih nyenyak, makanan seperti edamame atau kuaci labu kuning bisa menjadi pilihan. Kedua jenis makanan ini mengandung triptofan yang baik untuk tidur.