Tren kecantikan terbaru yang sedang merajalela di kalangan Gen Z adalah “Tired Girl.” Tren ini secara unik merayakan penampilan yang seolah-olah menunjukkan seseorang yang belum tidur, mengubah pandangan tradisional tentang keindahan. Melihat riasan wajah Jenna Ortega yang baru-baru ini tampil dalam promosi serial “Wednesday” menjadi contoh sempurna dari tren ini.
Riasan mata Jenna terlihat sedikit muram, dengan bayangan gelap yang memberikan kesan mendalam. Sementara wajahnya terlihat pucat dan tulang pipinya sedikit ditonjolkan dengan warna abu-abu, bibirnya juga dihiasi nuansa ungu. Walaupun ia tampak kelelahan, justru itulah esensi dari tren ini.
Selama bertahun-tahun, masyarakat terjebak dalam standar kecantikan yang mengharuskan kita terlihat segar dan bercahaya. Produk seperti concealer dan krim mata biasanya digunakan untuk menyembunyikan kelelahan, karena penampilan lelah sering kali diasosiasikan dengan kurangnya kesehatan dan ketidaktertarikan.
Akan tetapi, tren “Tired Girl” mengambil pendekatan yang berbeda, dengan mengajak kita untuk merangkul ketidaksempurnaan yang sebelumnya kita coba untuk sembunyikan. Tren ini memberikan perhatian pada keindahan alami dari kelelahan.
Bagi mereka yang bukan termasuk Gen Z, mungkin bisa memikirkan wajah-wajah ikonik seperti Angelina Jolie di film “Girl Interrupted” atau Natalie Portman di “Leon” sebagai referensi keindahan yang berbeda. Sejak akhir Juli 2025, tampilan ‘cape’ ini mulai viral, menarik banyak perhatian di platform seperti TikTok.
Menggali Lebih Dalam Apa Itu Tren Tired Girl
Tren “Tired Girl” bukan sekadar tampilan estetika; ia merupakan pernyataan sosial tentang penerimaan diri. Melalui riasan, banyak yang berusaha menunjukkan kenyataan yang lebih otentik daripada sekadar mengikuti standar yang telah ditetapkan. Ini adalah upaya untuk menegaskan bahwa tidak apa-apa terlihat lelah dan tidak sempurna.
Di berbagai platform media sosial, banyak pengguna berbagi video dan tutorial mengenai cara menerapkan riasan ini dengan baik. Anda tidak perlu menjadi seorang ahli untuk menjadi bagian dari tren ini; banyak orang yang berhasil menciptakan tampilan ini dengan produk yang sederhana dan aksesibel. Ketidakidealan menjadi simbol kekuatan di era ini.
Para influencer di media sosial menggunakan hashtag seperti #TiredGirl untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dalam prosesnya, mereka tidak hanya membagikan tips dan trik riasan, tetapi juga mengajak pengikut mereka untuk berbagi cerita personal tentang ketidakpastian dan kelemahan mereka. Melalui keterbukaan ini, mereka menciptakan komunitas yang saling mendukung.
Riasan yang Menonjolkan Keunikan Individu
Salah satu aspek menarik dari tren ini adalah fokus pada keunikan individu. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan kelelahan mereka melalui riasan. Misalnya, beberapa orang bisa menambahkan efek shimmer untuk tampilan yang lebih bersinar, sementara yang lain memilih untuk tetap sederhana dengan palet warna netral.
Menonjolkan mata dengan sentuhan gelap bukan satu-satunya pendekatan. Beberapa riasan juga menambahkan elemen funky atau artistik, seperti penggunaan glitter atau eyeliner yang tidak biasa. Hal ini menciptakan variasi dalam tampilan “Tired Girl” yang sesuai dengan selera dan karakter masing-masing individu.
Tidak hanya itu, elemen emosional dari riasan ini juga sangat kuat. Banyak yang merasakan kebebasan dari stigma yang selama ini mengikat, mendapatkan kekuatan untuk menunjukkan sisi raw mereka. Ini adalah representasi visual dari perjalanan pribadi banyak orang yang pernah merasakan tekanan untuk selalu tampil sempurna.
Budaya Media Sosial dan Pengaruhnya pada Tren Kecantikan
Media sosial, terutama platform seperti TikTok dan Instagram, telah berperan besar dalam menyebarluaskan tren “Tired Girl.” Video-video pendek dengan tutorial riasan kini menjadi lebih mudah diakses, memberikan inspirasi kepada banyak orang untuk mencoba tampilan baru. Ini menunjukkan betapa cepatnya informasi dan tren kemunculannya dalam dunia maya.
Salah satu keuntungan dari media sosial adalah mampu menjangkau calon penggemar di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran ide dan teknik antara berbagai budaya yang berbeda. Riasan “Tired Girl” dapat ditemukan di berbagai versi dan variasi, menandakan inklusivitas dalam tren kecantikan modern.
Ketika influencer dan pengguna biasa mulai adopsi riasan ini, hal ini memicu diskusi yang lebih luas tentang definisi kecantikan. Beberapa orang berpendapat bahwa tampilan “Tired Girl” justru menciptakan standar baru yang lebih realistis dan mendorong pengikutnya untuk menerima diri mereka apa adanya.
Merayakan Keberagaman Melalui Riasan Tired Girl
Satu hal yang tak bisa dipungkiri mengenai tren “Tired Girl” adalah keberagamannya. Tren ini bukanlah sesuatu yang eksklusif; ia mencakup semua orang, terlepas dari latar belakang atau tipe kecantikan. Hal ini menunjukkan bahwa keindahan dapat hadir dalam berbagai bentuk, dan setiap orang memiliki cerita untuk diceritakan.
Melalui penerimaan bentuk-bentuk kecantikan yang berbeda, tren ini secara tidak langsung mendorong diskusi lebih luas tentang kesehatan mental. Banyak orang berbagi pengalaman mereka merasakan tekanan untuk selalu tampil sempurna, dan bagaimana hal ini berpengaruh pada kesejahteraan mereka.
Dengan berbagi pengalaman dan saran riasan, komunitas ini menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung. Ini membantu menumbuhkan rasa percaya diri dan penerimaan, sangat penting dalam dunia yang sering kali memberikan tekanan untuk terlihat sempurna.