loading…
Mochamad Asrofi menunjukkan pelet biokomposit dari limbah pelepah pisang. Foto/UNEJ.
JAKARTA – Dua dosen dari sebuah universitas di Jember, Prof. Bambang Kuswandi dan Mochamad Asrofi, kembali menorehkan prestasi dengan masuk dalam daftar dua persen peneliti berpengaruh dunia untuk tahun 2025. Pencapaian ini merupakan salah satu pengakuan penting bagi kontribusi mereka dalam dunia penelitian dan inovasi.
Pph. Bambang Kuswandi, yang berasal dari Fakultas Farmasi, telah menunjukkan konsistensi luar biasa dengan mencatatkan namanya untuk kelima kalinya dalam daftar bergengsi tersebut. Sejalan dengan itu, Mochamad Asrofi dari Fakultas Teknik juga mencatatkan prestasinya untuk ketiga kalinya.
Prestasi ini menunjukkan bahwa dedikasi dan kerja keras mereka dalam penelitian telah memberikan dampak signifikan di kalangan peneliti di seluruh dunia. Daftar ini disusun oleh Stanford University bekerja sama dengan Elsevier BV, yang menilai pengaruh peneliti berdasarkan kutipan karya ilmiah.
Pentingnya Pengakuan di Dunia Penelitian Global
Masuk dalam daftar dua persen peneliti berpengaruh dunia adalah sebuah kehormatan yang memerlukan kompetensi tinggi dan kontribusi yang nyata dalam bidangnya. Penilaian ini tidak hanya mengandalkan jumlah publikasi, tetapi juga dampak dari penelitian itu sendiri.
Indikator yang digunakan untuk evaluasi meliputi variasi metrik yang kompleks, seperti sitasi yang diterima dan posisi penulis dalam publikasi. Hal ini memberikan gambaran tentang relevansi dan pengaruh karya mereka.
Ketika berbicara tentang makna dari pengakuan ini, Prof. Bambang menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam penelitian. Dia percaya bahwa mencapai prestasi internasional adalah hasil dari kerja tim yang solid dan visi yang jelas dalam menjalankan penelitian.
Proses Penelitian yang Konsisten dan Berkelanjutan
Mochamad Asrofi, ketika ditanya tentang kiat untuk terus berprestasi, menyebutkan beberapa strategi yang ia jalankan sebagai dosen dan peneliti. Ia menekankan perlunya kebiasaan membaca jurnal ilmiah secara rutin sebagai bagian dari prosesnya.
Asrofi menetapkan target untuk membaca lima karya ilmiah setiap hari untuk memastikan dia tetap terupdate dengan tren dan perkembangan terbaru dalam bidang ilmu material. Pembacaan yang konsisten ini membantu menghasilkan ide-ide inovatif untuk penelitian yang dilakukannya.
Selain membaca, dia juga mendorong kolaborasi dengan peneliti lain, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga mancanegara. Kolaborasi ini memberikan perspektif baru dan memperluas jaringan penelitiannya.
Dampak Positif Penelitian Terhadap Masyarakat
Prestasi kedua dosen ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga menggambarkan dampak nyata yang dihasilkan dari penelitian mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Bambang dan Asrofi memiliki aplikasi yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh konkret adalah penelitian pada pelet biokomposit dari limbah pelepah pisang, yang menunjukkan potensi besar dalam pengurangan limbah dan keberlanjutan lingkungan. Ini merupakan langkah maju dalam memajukan inovasi yang ramah lingkungan.
Ketika penelitian-penelitian ini diterapkan, mereka tidak hanya menguntungkan akademisi tetapi juga memberikan manfaat sosial yang signifikan, termasuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.