Pemerintah telah menyatakan bahwa PT KWE telah menyusun dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (EIA) yang melibatkan tim ahli dari berbagai disiplin ilmu. Dalam pelaksanaannya, tim tersebut mengadakan konsultasi publik pada 23 Juli 2025 di Labuan Bajo bersama para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Konsultasi publik ini sangat penting untuk mendapatkan masukan yang berkualitas dan mendalam mengenai berbagai aspek dari rencana pengembangan. Beberapa rekomendasi dihasilkan dari pertemuan tersebut, yang penting untuk dipatuhi oleh PT KWE dalam proses pembangunan selanjutnya.
Rekomendasi ini mencakup berbagai hal yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan pariwisata. Oleh karena itu, perhatian serius dari PT KWE terhadap masukan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen mereka terhadap lingkungan.
Rekomendasi dari Konsultasi Publik untuk PT KWE di Labuan Bajo
Salah satu rekomendasi utama adalah pengurangan jumlah sarana wisata di Blok 1 sampai 6. Ini bertujuan untuk mencegah terjadinya overlapping antara sarana wisata dan habitat komodo yang dilindungi, di mana pembangunan sarana hanya diperbolehkan dan dibatasi hingga 9-10 persen.
Pembangunan jalan juga sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan teknik elevasi. Hal ini akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap pepohonan yang ada serta menjaga ekosistem lokal.
Keberadaan sarang komodo juga harus diperhatikan, dengan radius 10 meter bebas dari areal terbangun. Ini menjadi hal krusial demi keamanan serta kenyamanan para tamu yang berkunjung.
Selain itu, penting bagi PT KWE untuk membangun kemitraan dengan pihak-pihak terkait lainnya. Otoritas pariwisata di kawasan Labuan Bajo dan institusi pendidikan, seperti perguruan tinggi pariwisata, dapat menjadi mitra strategis dalam meningkatkan kualitas pengembangan wisata.
Dampak Positif dari Rencana Operasional Berkelanjutan
Rencana Operasional yang telah disusun oleh PT KWE perlu diterapkan secara konsisten dan diperbarui sesuai situasi terkini. Hal ini akan memastikan keberlanjutan serta kualitas dari pengembangan yang dilakukan.
Kegiatan operasional yang berkelanjutan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Pemberdayaan masyarakat sekitar melalui partisipasi aktif dapat menciptakan hubungan saling menguntungkan antara pengelola dan komunitas.
Dengan keberlanjutan dalam aspek lingkungan, PT KWE juga akan mempengaruhi citra pariwisata Labuan Bajo. Citra positif ini akan menarik lebih banyak wisatawan, yang pada akhirnya berkontribusi pada perekonomian lokal.
Penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan juga sejalan dengan tren global saat ini. Wisatawan semakin mengutamakan destinasi yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan dan sosial.
Strategi Membangun Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
Pentingnya membangun hubungan yang harmonis dengan berbagai pemangku kepentingan tidak bisa diabaikan. PT KWE diharapkan dapat terus melakukan dialog terbuka dengan masyarakat, pemerintah daerah, dan LSM.
Hubungan yang baik dengan semua pihak terkait dapat menciptakan suasana kolaboratif dalam pembangunan pariwisata. Ini juga akan menyelesaikan potensi konflik yang bisa timbul di antara berbagai pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
Strategi komunikasi yang efektif akan memastikan bahwa semua suara didengar dan pertimbangan terhadap kebutuhan semua pihak diutamakan. Hal ini penting untuk menciptakan solusi yang konstruktif dan harmonis.
Keterlibatan pihak-pihak lain dalam pengembangan pariwisata juga dapat memperkaya experience pengunjung. Pelatihan, seminar, dan workshop bisa diadakan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam sektor pariwisata.