Paspor Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan peringkat yang signifikan dalam Indeks Paspor Henley terbaru. Saat ini, paspor itu berada di posisi ke-12, dua posisi lebih rendah dibandingkan dengan peringkatnya pada bulan Juli 2025, menciptakan kekhawatiran mengenai status internasional dokumen perjalanan tersebut.
Ini menjadi peringkat terendah yang pernah dicatat oleh AS selama dua dekade terakhir. Turunnya posisi paspor ini menunjukkan penurunan daya saing terhadap negara-negara lain dalam hal kebebasan perjalanan bagi warganya.
Dalam pembaruan indeks yang telah disusun, AS kini berbagi peringkatnya dengan Malaysia dan Liechtenstein. Kedua negara ini, meskipun lebih kecil, tetap memiliki kebijakan efektif yang memfasilitasi perjalanan antar negara.
Mengapa Paspor AS Turun Peringkat?
Saat ini, pemegang paspor AS dapat bepergian tanpa visa ke 180 tujuan berbeda, menunjukkan adanya penurunan, dengan 12 tujuan lebih sedikit dibanding negara dengan peringkat teratas, Singapura. Penurunan ini mencerminkan kebijakan perjalanan yang semakin kompleks.
Paspor AS pernah berada di posisi teratas pada tahun 2014, tetapi sejak saat itu, daya tariknya sebagai dokumen perjalanan terkuat terus mengalami penurunan. Hal ini menjadi perhatian bagi banyak warga negara dalam mencari kenyamanan selama bepergian.
Berdasarkan laporan terbaru, penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya timbal balik dalam kebijakan perjalanan bebas visa. Pengamat internasional berpendapat bahwa potensi kerja sama antar negara dalam bidang ini belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Dampak Kebijakan Visa yang Ketat
Kebijakan visa AS yang semakin ketat menjadi sorotan utama yang mendorong penurunan peringkat paspor. Di bawah pemerintahan sebelumnya, banyak protes dilakukan terkait peraturan yang membatasi akses bagi pengunjung asing. Hal ini berimbas pada citra internasional AS sebagai negara terbuka bagi turis.
Kritikus menyebutkan bahwa kebijakan yang memperberat syarat masuk membuat banyak wisatawan enggan untuk berkunjung. Ini berpotensi mengurangi pendapatan dari sektor pariwisata dan memperburuk hubungan internasional.
Keputusan baru seperti biaya integritas visa yang dikenakan kepada pengunjung asing juga turut mempengaruhi angka kunjungan ke AS. Hal ini menunjukkan adanya langkah-langkah yang diambil untuk mengatur lalu lintas visa yang lebih ketat.
Peringkat Paspor di Dunia Saat Ini
Sementara paspor AS mengalami penurunan, paspor Singapura tetap mempertahankan posisinya sebagai yang terkuat di dunia. Diikuti oleh Korea Selatan dan Jepang yang berada di urutan kedua dan ketiga, ini menunjukkan pertumbuhan kekuatan paspor dalam beberapa tahun terakhir.
Indeks Paspor Henley yang melacak kebebasan perjalanan ini menggunakan data internasional terkini untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai kelebihan dan batasan paspor di seluruh dunia. Hal ini penting agar para pemegang paspor dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.
Indeks ini memberi peringkat pada 199 paspor berdasarkan jumlah tujuan yang dapat diakses tanpa memerlukan visa sebelumnya, yang turut mempengaruhi mobilitas dan pilihan para pelancong global.