Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini menarik 13 produk kosmetik pria dari peredaran. Penarikan ini dilakukan setelah ditemukan bahwa produk tersebut mengandung klaim yang tidak sesuai aturan dan bersifat menyesatkan masyarakat.
Produk kosmetik yang ditarik ini dipromosikan dengan janji-janji yang menggiurkan, seperti meningkatkan kualitas sperma, mengatasi impotensi, dan bahkan memperbesar fungsi organ vital. Namun, penting untuk diketahui bahwa secara definisi, kosmetik tidak boleh dijadikan sebagai produk pengobatan atau peningkat fungsi tubuh.
BPOM menyatakan bahwa penggunaan klaim medis yang tidak tepat dan melanggar norma kesusilaan adalah pelanggaran serius. Ini jelas bertentangan dengan Peraturan BPOM Nomor 18 Tahun 2024 yang mengatur mengenai penandaan, promosi, dan iklan kosmetik.
Pentingnya Standar dalam Produk Kosmetik
Standar yang ditetapkan oleh BPOM bertujuan untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak teruji dan berbahaya. Produk kosmetik seharusnya digunakan untuk perawatan dasar dan bukan untuk mengobati masalah kesehatan.
Produk yang tidak sesuai standar tidak hanya dapat memberikan dampak buruk bagi individu, tetapi juga dapat merusak reputasi industri kosmetik secara keseluruhan. Konsumen perlu waspada terhadap iklan yang menjanjikan hasil yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
BPOM juga mengingatkan bahwa informasi yang menyesatkan dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan. Memperkuat pengawasan terhadap iklan dan promosi kosmetik adalah langkah krusial untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Aktivitas Penarikan Produk Kosmetik Berbahaya
Proses penarikan produk berbahaya ini dilakukan setelah investigasi mendalam dilakukan. BPOM berharap, tindakan ini bisa dijadikan pelajaran bagi pelaku usaha untuk lebih berhati-hati dalam melakukan promosi.
Kegiatan penarikan ini mencakup berbagai merek yang sebelumnya memiliki izin edar, namun setelah diteliti lebih lanjut, banyak yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sudah ada izin edar, produk tetap membutuhkan pemantauan yang ketat.
BPOM juga menyediakan daftar produk yang ditarik agar masyarakat bisa mengecek dan menghindarinya. Pelaku bisnis harus menyadari tanggung jawab mereka dalam memberikan informasi yang akurat kepada konsumen.
Imbauan untuk Masyarakat dan Pelaku Usaha
BPOM mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih produk kosmetik, terutama yang menawarkan klaim yang tidak realistis. Kosmetik seharusnya berfungsi untuk membersihkan dan mempercantik, bukan untuk mengatasi masalah kesehatan serius.
Masyarakat juga perlu diskriminatif dalam menerima informasi mengenai produk yang dipasarkan. Tidak jarang, ditemukan iklan yang sangat agresif dan menjanjikan hasil instan tanpa adanya bukti ilmiah yang mendukung.
Pelaku usaha harus berpegang pada etika bisnis yang benar dan tidak memanfaatkan keinginan konsumen secara sembarangan. Mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan produk yang tepat dan aman adalah tanggung jawab bersama.














