Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, adalah sosok yang menginspirasi banyak orang. Prinsip hidupnya, “Don’t give up! Jangan menyerah!” menjadi pegangan yang membawanya mencapai impian yang sempat dianggap sulit.
Berawal dari latar belakang keluarga biasa, Agis tidak hanya mengandalkan nasib. Dia telah menapaki perjalanan panjang untuk mencapai puncak karir sebagai pejabat publik di daerahnya.
Dari perjalanan yang penuh liku, Agis pernah bekerja di perusahaan BUMN dan juga berbisnis di sektor peternakan. Usahanya yang dinamakan Jawara Farm memberdayakan banyak masyarakat sekitar, melahirkan keinginan untuk membantu lebih banyak orang.
Perjalanan Awal yang Menginspirasi dan Mendorong Perubahan
Agis lahir pada 21 April 1989 di Serang, Banten. Ia berasal dari keluarga sederhana dengan ayah sebagai ASN golongan rendah dan ibu sebagai ibu rumah tangga, yang mengajarinya nilai kerja keras sejak dini.
Dia menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya. Dengan semangat juang yang tinggi, Agis melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), memperluas cakrawala berpikirnya.
Dari pendidikan yang dia tempuh, Agis menyadari banyaknya ketidakadilan dan kemiskinan di sekitarnya. Hal ini membuatnya ingin berkontribusi lebih banyak untuk perubahan sosial.
Membangun Usaha untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Keputusan Agis untuk terjun ke dunia usaha bukanlah tanpa alasan. Ia ingin menciptakan perubahan yang nyata bagi masyarakat sekitar. Peternakan kambing yang dikembangkan berhasil memberdayakan ratusan peternak lokal.
Usahanya memberikan peluang kerja dan meningkatkan taraf hidup. Bagi Agis, memberdayakan masyarakat dapat mengurangi angka kemiskinan dengan cara yang lebih berkelanjutan.
Proses ini bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga menciptakan komunitas yang lebih mandiri. Inisiatifnya membuktikan bahwa kewirausahaan bisa menjadi alat perubahan sosial yang efektif.
Dari Wirausaha Menjadi Pejabat Publik
Setelah menemukan kesuksesan dalam dunia usaha, Agis merasa dorongan untuk berkontribusi lebih besar. Langkahnya memasuki politik bukan sebatas pencarian kekuasaan, melainkan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dengan menjadi pejabat publik, Agis percaya ia bisa memberikan dampak yang lebih luas. Ia ingin memastikan bahwa suara masyarakat didengar di tingkat pemerintahan.
Sekarang, sebagai Wakil Wali Kota Serang, Agis berupaya memperbaiki berbagai aspek di wilayahnya. Fokus pada pembangunan ekonomi dan sosial menjadi prioritas utama selama masa jabatannya.